Perusahaan internet raksasa, Google, tengah menyiapkan sebuah fitur mutakhir bagi pengguna perangkat mobile. Fitur itu memungkinkan ponsel maupun tablet Android secara otomatis terhubung dengan perangkat mobile lain.
Mengutip laporan Android Police, Senin 9 Juni 2014, fitur yang menyandang nama Nearby bisa mengaktifkan Bluetooth, WiFi dan microphone perangkat secara otomatis, tanpa memerlukan keterlibatan pengguna.
Dengan demikian perangkat Android akan mengenali perangkat lain untuk kemudian berinteraksi. Nearby memungkinkan perangkat satu mengetahui informasi perangkat lain, baik mengenai lokasi maupun nama pemilik. Bahkan fitur Nearby memungkinkan bisa berinteraksi dengan perangkat pintar rumahan.
“Nearby memungkinkan Anda terhubung, berbagi dan berbuat lebih banyak dengan orang-orang, tempat dan hal-hal yang dekat dengan Anda,” ujar laman Android Police.
Disebutkan saat fitur Nearby aktif, pengguna dapat menyalakan riwayat lokasi dan riwayat laporan perangkat.
“Google membutuhkan layanan ini untuk secara berkala menyimpan data lokasi Anda agar digunakan oleh Nearby, layanan Google lainnya dan selebihnya,” jelas laman itu.
Meski tampaknya menawarkan fleksibilitas, fitur itu menimbulkan problem privasi. Data yang dikumpulkan Google melalui fitur mutakhir itu bisa melacak lokasi, mendalami profil dan apa yang diinginkan pengguna. Google bisa berinteraksi dengan aktivitas seharian Anda.
Namun guna melindungi privasi pengguna, informasi yang dikumpulkan berbagai sumber dan sebelum masuk ke Google, bakal dicocokkan dengan informasi yang dimiliki orang lain. Menurut laman ini, pengguna nantinya dapat memilih siapa dan apa yang memungkinkan bisa dilihat. Cara ini akan membatasi fitur Nearby, yang secara otomatis akan berinteraksi atas nama pengguna.
Upaya Google untuk menjadikan perangkat Android saling berbicara bukan kali ini saja. Sebelumnya, dengan mengakuisisi aplikasi Bump, Google menggunakan teknik gerakan tabrakan antar perangkat. Dengan benturan itu maka secara otomatis akan terjadi perpindahan data. Cara itu juga menggunakan data lokasi untuk mengetahui kapan dua perangkat ingin berinteraksi.
Opsi lain yang dilakukan Google yaitu melalui akuisisi SlickLogin pada awal tahun ini. Cara ini menggunakan audio, Bluettooh dan WiFi untuk otentifikasi sebelum kedua perangkat berinteraksi.
Fitur ini memang belum pasti akan ditampilkan. Laman Android Police mengatakan masih sangat awal untuk jadwal rilis.
Layanan ini disebutkan mirip dengan Continuity yang ada pada platfrom iOS dan OS X. Fitur itu memungkinkan perangkat Apple mendeteksi saat mereka dekat satu sama lain. [bbi/age sumber vivanews]