Market Outlook, Rabu (31/12). Cadangan devisa Bank Sentral Rusia dikabarkan mulai mengering di akhir tahun 2014. Tabungan US Dollar Moskow ludes karena dipakai untuk membendung pelemahan kurs Ruble secara terus menerus.
Sepanjang tahun ini Bank of Russia sudah membobol kas sampai $110 miliar atau sekitar 1.370 triliun untuk mengawal nilai tukar Ruble. Jumlah itu setara dengan seperempat total devisanya yang tersisa saat ini. Sampai dengan 19 Desember lalu, simpanan devisa Rusia dalam bentuk emas dan aset luar negeri lainnya sudah berkurang menjadi $398,9 miliar.
Belanja devisa semakin gencar dilakukan dalam beberapa pekan terakhir sebelum tahun baru. Sejak awal Desember, Bank of Russia melepas lebih dari $21 miliar ke pasar uang demi membendung depresiasi valuta. Upaya tersebut memang membuahkan hasil, namun efektivitasnya juga ditunjang oleh program bantuan pemerintah untuk sektor perbankan. Pada hari Jumat lalu, Ruble sukses menguat sebanyak hampir 6% terhadap US Dollar.
Rusia berencana meng-injeksi 1 triliun Ruble (sekitar $18,6 miliar) ke kas bank-bank komersial mulai tahun depan dan menetapkan aturan jaminan deposito maksimal 1,4 juta Ruble. Langkah ini mendapat kritikan dari ahli ekonomi karena dianggap tidak membantu sistem perbankan. Kemampuan bank-bank untuk mendanai beban hutangnya sangat buruk, dan hal ini merupakan ancaman bagi sektor keuangan.
Pekan lalu sebuah bank lokal mengalami kebangkrutan, dan bunga pinjaman antar bank naik drastis. Level bunga overnight sekarang nyaris mencapai 19%, terlampau tinggi dari batasan ideal dalam sistem perbankan yang sehat. Sialnya fenomena ini justru terjadi di saat perekonomian sedang buruk-buruknya, di mana pemasukan negara tergerus oleh penurunan harga minyak dunia dan embargo yang diberlakukan negara-negara barat. Kredit hutang Rusia terancam masuk status 'junk' dalam daftar rating kredit lembaga Standard & Poor's. Artinya, tidak akan ada perayaan tahun baru secara berlebihan oleh Presiden Vladimir Putin karena jurang resesi ekonomi sudah menunggu di tahun yang baru.
Berikut ini prediksi pergerakan harga forex, komoditi dan indeks saham untuk hari ini, Rabu (31/12):
EUR/USD. Bias bearish dalam jangka pendek, namun dibutuhkan penembusan di bawah area 1.2150 untuk memicu momentum bearish lebih lanjut menuju setidaknya area 1.2100. Resisten terdekat terlihat disekitar area 1.2220, penembusan konsisten di atas area tersebut akan membawa harga ke zona netral akibat arah pergerakan menjadi tidak jelas, dalam jangka pendek kemungkinan menguji area 1.2255.
GBP/USD. Bias bearish dalam jangka pendek, namun diperlukan penembusan kembali di bawah area 1.5510 untuk memicu tekanan bearish lebih lanjut menuju area 1.5475. Pada pergerakan ke atas, hanya penembusan di atas area 1.5575 yang akan memicu skenario koreksi bullish, kemungkinan menguji kembali area 1.5620.
USD/JPY. Bias bearish dalam jangka pendek khususnya jika harga mampu menembus di bawah area 118.70 untuk memicu momentum bearish menuju area 118.20 sebelum membidik area support kunci 117.80. Pada pergerakan ke atas, resisten terdekat berada pada kisaran 119.50, penembusan konsisten di atas area tersebut akan membawa harga ke zona netral akibat arah pergerakan menjadi tidak jelas dalam jangka pendek.
USD/CHF. Bias bullish dalam jangka pendek, namun dibutuhkan penembusan di atas area 0.9910 untuk memicu momentum bullish lebih lanjut menuju area 0.9965. Support terdekat terlihat disekitar area 0.9850, penembusan konsisten di bawah area tersebut akan membawa harga ke zona netral akibat arah pergerakan menjadi tidak jelas, dalam jangka pendek kemungkinan menguji area 0.9800 sebelum kembali pulih ke atas.
AUD/USD. Bias bearish dalam jangka pendek, namun dibutuhkan penembusan di bawah area 0.8155 untuk memicu momentum bearish lebih lanjut menuju area 0.8110. Resisten terdekat berada pada kisaran 0.8205, penembusan konsisten di atas area tersebut akan membawa harga ke zona netral akibat arah pergerakan menjadi tidak jelas, dalam jangka pendek kemungkinan menguji kembali area 0.8235.
XAU/USD. Bias netral dalam jangka pendek, support terdekat berada pada kisaran 1192, sementara resisten terdekat berada pada kisaran area 1212. Penembusan di bawah area 1192 akan membawa harga turun untuk menguji area 1178. Sementara sebaliknya, penembusan dan gerakan konsisten di atas area 1212 akan memicu momentum bullish menuju area 1224.
Hang Seng Futures. Bias bearish dalam jangka pendek menguji area 23320. Penembusan di bawah area tersebut seharusnya memicu momentum bearish lebih lanjut untuk menguji area 23180. Pada pergerakan ke atas, resisten terdekat berada pada kisaran area 23600, penembusan konsisten di atas area tersebut akan membawa bias kembali ke netral, berpotensi menguji area 23780.
Nikkei Futures. Bias bearish dalam jangka pendek, berpotensi menguji area 17180. Penembusan di bawah area tersebut akan membawa harga turun menguji area 17000. Pada pergerakan ke atas, penembusan di atas area 17420 akan membawa bias kembali ke netral akibat arah pergerakan menjadi tidak jelas, lebih jauh menguji area 17560.
Kospi Futures. Bias bearish dalam jangka pendek, dibutuhkan penembusan di bawah area 243.10 untuk memicu momentum bearish menguji area 242.00. Pada pergerakan ke bawah, resisten terdekat berada pada kisaran area 245.80, penembusan konsisten di atas area tersebut akan membawa harga naik untuk menguji area 246.70.
Dipersembahkan oleh
Disclaimer: Semua informasi yang terdapat disini bersifat khusus dan informasi saja. Kami berusaha menyajikan berita dan analisa terbaik, namun demikian tidak menjamin kelengkapan dan keakuratan dari semua informasi atau analisa yang tersedia.
Market Outlook berisikan berita, analisa dan prediksi tentang arah dan range pergerakan harga produk forex, indeks dan komoditi hari ini. Anda bisa mengembangkan tulisan ini sebagai informasi dan referensi dalam pembuatan trading plan. Semoga bermanfaat.