Cara Pemerintah Solo Cegah Migrasi PSK Gang Dolly

koki duit

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, akan mengansitipasi eksodus Pekerja Seks Komersial (PSK) dari Gang Dolly Surabaya ke wilayahnya. Pemerintah Solo akan menggiatkan operasi penertiban PSK pendatang akan dilakukan di sejumlah titik prostitusi di wilayah Solo.

“Meskipun potensi eksodusnya ke Solo kecil, namun kami tetap mengantisipasi kemungkinan terjadinnya eksodus mereka ke Solo dengan menggelar operasi yustisia dan penertiban PSK,” kata FX Rudyatmo, Sabtu 21 Juni 2014.

Bacaan Lainnya

Kata Rudy, operasi penertiban akan dilakukan oleh Dinas Sosial, Satpol PP dan menggandeng pihak Kepolisian Resort Kota Surakarta.

“Pastinya operasi itu akan mengarah ke titik yang dianggap rawan terjadinya eksodus eks penghuni Dolly ke Solo,” katanya.

Rudy mengklaim Pemkot Solo sebelumnya juga berhasil menutup lokalisasi yang ada di wilayahnya. Lokalisasi yang dimaksud adalah kawasan Silir, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon.

Penutupan secara total dilakukan saat bersama Joko Widodo sebagai Wali Kota Solo, yakni tahun 2007. Waktu itu, Rudy masih menjabat sebagai Wakil Wali Kota Solo.

“Ketika itu kami melakukan serangkaian pendekatan agar bisa mencari solusi bersama,” ujar dia.

Para mucikari, kata Rudy, mengajukan syarat jika ingin menutup lokalisasi, mereka meminta sertifikat tanah yang ditempati. “Akhirnya kita juga memberikan sertifikat. Kita juga memberikan pendampingan dan pemberian keterampilan untuk para PSK, ” ujar Rudy.

Rabu 18 Juni 2014, Pemerintah Kota Surabaya resmi menutup kawasan prostitusi Dolly. Penutupan lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara itu ditandai pembacaan deklarasi penutupan oleh Pemerintah Kota Surabaya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Menteri Sosial. [bbi/age sumber vivanews.com]

banner 300x250

Pos terkait

banner 728x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *