Nggak terasa sudah sepak terjang band rock dengan sejarah panjang di belantika musik Indonesia ini telah mencapai angka 40 tahun.
Jelas, usia yang bisa dibilang sama sekali nggak muda untuk ukuran grup musik rock di Indonesia yang penuh dengan intrik dan zat kimia di awal karirnya.
Slank merupakan grup musik Indonesia yang dibentuk oleh Bimbim pada tanggal 26 Desember 1983. Pada saat didirikan, grup ini beranggotakan lima orang anggota asli yang terdiri dari Bimbim (drum), Denny BDN (bass), Erwan (vokal utama), Kiki (gitar utama) dan Bongky (gitar ritme). Karena bosan menjadi cover band (band yang menyanyikan lagu dari penyanyi atau band lain), Slank kemudian memiliki keinginan untuk menciptakan dan membawakan lagu sendiri. Musik mereka secara umum bergenre rock, blues dan hard rock, sebagian besar lagunya ditulis oleh sang drummer, Bimbim. Slank menjadi salah satu grup musik yang berpengaruh di Indonesia. Pada tahun 2008 dan 2009, Slank disebut sebagai Indonesia’s Highest-Paid Music Star (bintang musik berbayaran termahal) dengan honor Rp 500 Juta per show/tiap manggung. Grup ini meraih kesuksesan sepanjang dekade 1990-an dengan formasi 13 Bongky, Pay dan Indra dan dekade 2000-an dengan formasi 14 Ivanka, Abdee dan Ridho.
Slank mengalami hingga 14 kali perubahan personel. Perubahan personel yang populer diantaranya yakni, pertama; pergantian personel ini disebut “formasi 13” (karena pergantian yang ke-13). Bimbim memegang alat musik drum, Bongky memegang alat musik bass, Indra pada kibor dan piano, Pay pada gitar utama dan Kaka pada vokal utama, formasi ini bertahan sampai tahun 1996. Slank merilis lima album studio bersama Bongky, Indra dan Pay dengan formasi 13, yaitu Suit-Suit… He-He (Gadis Sexy) (1990), Kampungan (1991), Piss! (1993), Generasi Biru (1994) dan Minoritas (1996), dan melahirkan lagu-lagu hit seperti “Memang”, “Maafkan”, “Mawar Merah”, “Terlalu Manis” (Jualan dan Suka2), “Anyer 10 Maret”, “Kamu Harus Pulang”, “Terbunuh Sepi”, “Bang-Bang Tut”, dan “Kalau Kau Ingin Jadi Pacarku”. Kedua; di tengah kesuksesannya, konflik internal terjadi dalam tubuh Slank yang menyebabkan keluarnya Bongky, Pay dan Indra dari grup pada tahun 1996. Setelah posisi Bongky, Pay dan Indra digantikan oleh Ivanka, Abdee dan Ridho pada tahun 1997, karier Slank menyebut pergantian personel ini dengan “formasi 14”, beranggotakan lima orang personel tetap yaitu Bimbim (drum), Kaka (vokal utama), Ivanka (bass), Abdee (gitar utama) dan Ridho (gitar ritme, kibor, piano) yang bertahan sampai saat ini. Slank bersama Ivanka, Abdee dan Ridho dengan formasi 14 ini justru semakin melejit dengan dirilisnya album yaitu Tujuh (1998) dan Mata Hati Reformasi (1998), yang masing-masing terjual lebih dari satu juta keping. Ivanka, Abdee dan Ridho merekam 16 album penuh lainnya yaitu 999+09 (double album Vol. 1 & Vol. 2) (1999), Virus (2001), Satu Satu (2003), PLUR (2004), Slankkissme (2005), Slow But Sure (2007), The Big Hip (2008), Anthem For The Broken Hearted (2009), Jurus Tandur No. 18 (2010), I Slank U (2012) Slank Nggak Ada Matinya (2013) Restart Hati (2015), Palalopeyank (2017), Slanking Forever (2019) dan Vaksin (2021). Lagu-lagu hit yang lahir di era Ivanka, Abdee dan Ridho meliputi “Balikin”, “Terserah”, “Bimbim Jangan Menangis”, “Ketinggalan Jaman”, “Punk Java”, “NGANGKANG”, “Orkes Sakit Hati”, “Virus”, “Gara-Gara Kamu”, “Bulan Bintang”, “Jembatan Gantung”, “Ku Tak Bisa”, “Juwita Malam”, “SBY (Sosial Betawi Yoi)”, “Yang Manis”, “Gak Ada 2 Nya”, “Slalu Begitu”, “Cinta?”, “Sejak Kau Benci”, “Seperti Para Koruptor”, “Too Sweet To Forget”, “JURUSTANDUR”, “Ku Di Negri Orang”, “Kupu Biru”, “Slank Nggak Ada Matinya”, “When You’re Feeling Lonely”, “Indonesia WOW”, “Terlalu Pahit” dan “Palalopeyank”. Pada masa ini, selepas kepergian tiga personelnya, Slank merilis album studio keenam mereka, Lagi Sedih (1997).
Sejarah
Embrio Slank: Cikini Stone Complex (1983)
Slank merupakan grup musik yang bermula dari Cikini Stones Complex (CSC) pada 25 Desember 1981, yaitu grup musik yang terdiri dari siswa SMA Perguruan Cikini, Jakarta. CSC terdiri dari Bimbim (gitar), Kiki (gitar), Boy (vokal), Abi (bass), Uti (drum, vokal), dan Well Willy (vokal), yang banyak mengekspresikan kecintaan pada lagu-lagu Rolling Stones.[9] Grup tersebut tidak bertahan dan bubar, yang kemudian berlanjut menjadi Slank dengan perubahan personel 14 kali, hingga tahun 1996. Formasi terakhir Slank dimulai dari album ke-7, yang terdiri dari Bimbim (drum), Kaka (vokal), Ivanka (bass), Abdee (gitar) dan Ridho (gitar).
Album Slank, di antaranya Suit-Suit… He-He (Gadis Sexy) (1990), Kampungan (1991), Piss (1993), Generasi Biru (1994), Minoritas (1996), Lagi Sedih (1997), Tujuh (1998), Mata Hati Reformasi (1998), 999+09 (1999), De-Bestnya Slank (2000), Ngangkang (2001), Virus (2001), Virus Roadshow (2002), Satu Satu (2003), Bajakan! (2003), Road to Peace (2004), Plur (2005), A Mild Live Reborn Republic Slank (2005), Slankissme (2006), Slow But Sure (2007), The Big Hip (2008), Anthem From The Broken Hearted (2009), Jurus Tandur No.18 (2010), Slank Party (2011), I Slank U (2012), I Slank U Repackage (2012) dan album Slank Nggak Ada Matinya (2013).
Sementara itu, lagu Gosip Jalanan dari album PLUR yang dirilis pada 2004 berbuah sorotan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Slank yang saat itu menjadi duta anti-korupsi untuk Komisi Pemberantasan Korupsi dianggap melecehkan dewan melalui syair-syair lagu tersebut. DPR-RI melalui Lembaga Kehormatan Dewan berencana melancarkan tuntutan pada grup anak muda ini, meski kemudian rencana tersebut dibatalkan.
Rencana Slank untuk Go International mulai terlihat di pertengahan 2008. Dengan kolaborasi dengan The Big Hip, sebuah band asal Jepang, menghasilkan sebuah album, The Big Hip. Di album ini, Slank menggunakan tiga bahasa sekaligus: Indonesia, Jepang dan Inggris. Bagi para slanker, sebutan bagi penggemar, Slank akan memberikan bonus berupa VCD Exclusive kegiatan Slank di Jepang bila pembelian kaset atau CD album terbaru Slank.
Selain itu Slank juga mendukung berbagai acara sosial. April 2010, Slank tampil pada acara Earth Live yang mengusung tema lingkungan. Slank menyerukan perlunya hemat dalam menggunakan sumber daya alam termasuk air.
Sejarah awal, pembentukan dan tahun-tahun pertama (1979–1983)
Slank yang dibentuk pada 25 Desember 1981 yang diberi nama Cikini Stones Complex (CSC). Sebelum Slank resmi berdiri pada tahun 1979, Bimbim bersama sepupunya yaitu Abza Widi Satriaji alias Kiki (kakak kandung ketiga Kaka Slank) adalah selaku dua anggota pendiri Slank bertemu untuk pertama kalinya ketika mereka SMP. Mereka berada pada satu kelas yang sama sejak awal berdiri. Kesukaan pada musik membuatnya semakin akrab. Mereka kemudian membentuk sebuah grup musik bernama Beat Pepper Mint yang terdiri dari Bimbim (gitar melodi), Kiki (gitar ritem), Boy (vokal utama) Abi (bass), dan Patricia Kartika Suharyani alias Uti (drum, vokal). Beat Pepper Mint membawakan lagu-lagu The Rolling Stones. Penampilan grup ini hanya sebatas pada acara pentas seni sekolah atau undangan-undangan kecil, karena mereka membentuk grup ini sekadar untuk bersenang-senang.
Pada 1 Mei 1981, Bimbim bertemu dengan Well Willy pada posisi vokal untuk pertama kalinya berada pada sekolah yang berbeda. Bimbim, Kiki, Abi, Boy, Well Willy dan Uti yang berada dekat dengan sekolah. Well Willy kemudian tertarik untuk berkenalan dengan Bimbim melalui bantuan sahabatnya, Tommy yang terbiasa akrab dengan anak-anak di SMP tersebut. Sebelum bertukar nama, Well Willy menguji Bimbim. Dengan polosnya, Bimbim melayani permintaan Well Willy dan bisa membawakannya dengan baik. Tertarik dengan memainkan gitar melodi Bimbim, Well Willy mulai berteman dengannya. Ketika beberapa kali membawakan lagu-lagu The Rolling Stones berjaya, Beat Pepper Mint malah bubar. Perbedaan kreativitas di antara mereka membuat band ini tidak bisa dipertahankan. Bimbim, Kiki, Abi, Boy, Well Willy dan Uti sempat vakum sejak lulus di SMP.
Setelah berulang tahun memasuki masa SMA, Well Willy mengajak Bimbim dan Kiki untuk membentuk grup musik yang diberi nama “Cikini Stones Complex” (“CSC”) di SMA Perguruan Cikini pada 25 Desember 1981. Di CSC sendiri telah terisi beberapa personel, antara lain Well Willy sendiri (vokal utama), Boy (vokal kedua), Bimbim (gitar utama), Kiki (gitar ritme), Abi (bass) dan Uti (drum, vokal) yang belakangan membentuk karena Abi mengajaknya; Boy merupakan adik kembar Abi. Terbentuk dengan formasi seperti itu, Bimbim bersama CSC membawakan lagu-lagu The Rolling Stones mereka. Well Willy menyetujui permintaan Bimbim. Bersama CSC, mereka mulai tampil di kafe. Itu adalah penampilan perdana mereka di sebuah kafe. Selain di kafe, mereka juga tampil di sejumlah acara ulang tahun untuk mengekspresikan kecintaan pada lagu-lagu Rolling Stones, 17 Agustusan dan pentas seni. Setelah berjalan beberapa waktu. Namun karena merasa lelah dan bosan hanya membawakan lagu-lagu dari grup musik Rolling Stones, Bimbim, Kiki, Well Willy dan Uti memutuskan untuk keluar dari Cikini Stones Complex karena grup tersebut tidak memiliki tujuan yang jelas dan grup pun bubar begitu saja.
Formasi, pengumuman nama Slank dan tampil di kafe (1983–1996)
Bimbim dan Kiki bertemu dengan Bongky Marcel untuk pertama kalinya untuk meneruskan semangat bermusik mereka dengan kedua saudaranya Denny dan Erwan dengan mendapatkan tawaran untuk membentuk grup musik pertama yang diberi nama Red Evil, rekan lamanya di CSC. Di dalam grup itu, terdapat beberapa personel yang tidak asing bagi Bimbim berposisi sebagai memegang alat musik drum yang ditinggalkan Uti sedangkan Kiki berposisi sebagai memegang alat musik gitar utama, ditambah tiga nama baru, Bongky (gitar ritme; mantan gitaris utama Cockpit Junior 1978-1981 dan Rese Band 1981-1983), Denny BDN (bass) dan Erwan (vokal utama). Red Evil sempat tampil satu kali di kafe dan sebotol minuman. di mana Red Evil memainkan lagu-lagu Rolling Stones yang berjiwa berjaya. Tidak berselang lama, perubahan formasi kembali terjadi, yang dinilai lebih mampu mengikuti performa grup.
Dikarenakan tidak kecocokan, Andre dan Well Willy yang harus merelakan hengkang dari Slank. Denny akhirnya bertindak sebagai vokalis dan Bimbim mengajak Imanez yang sebelumnya bermain gitar utama sekaligus merupakan pendiri dan mantan gitaris Metal Crew, bergabung dengan Slank tapi kali ini berpindah posisi sebagai bassis, karena posisi gitar utama sudah diisi Bongky. Tidak lama kemudian, Bongky dan Imanez memutuskan keluar dari Slank dan posisinya digantikan oleh Denny BDN kembali sebagai bassis. Sementara Parlin Burman Siburian alias Pay (gitaris Navy Punk – sekarang Roxx) sebagai gitaris utama, Djimboen Wijaya alias Jaya (gitaris Whizzkid) sebagai gitaris ritme dan Thomas Samuel Karamoy alias Sammy (eks Stone Metal serta kakak kandung David alias Oppi vokalis Jamrock/Jamrud) sebagai vokalis utama untuk bergabung dengan Slank. Jadi, personil Slank Formasi 8 adalah Bimbim (drum), Denny BDN (bass), Pay (gitar utama), Jaya (gitar ritme), dan Sammy (vokal utama). Tidak lama kemudian, Sammy, Pay, dan Jaya sempat menyatakan keluar dari Slank yang kini hanya menyisakan Bimbim dan Denny BDN saja. Untuk mempertahankan Slank, akhirnya Bimbim kembali mengajak Imanez untuk main Bass, otomatis Denny BDN jadi vokalis sementara kakak kandung kedua dari artis sinetron selebriti Moudy Wilhelmina dan keturunan belanda yaitu James Anthony Verhoeven alias Anto (lahir 3 Januari 1968) yang merupakan mantan gitaris utama, pendiri dan pimpinan Stone Metal (1982-1987) untuk bergabung sebagai gitaris utama dan merangkap sebagai vokalis.
Pada tahun 1988, Denny BDN yang harus menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Ekonomi Universitas Pancasila terpaksa memutuskan untuk keluar dari Slank. Jadi, pendiri dan pimpinan Slank yang masih tersisa saat itu adalah Bimbim. Anto juga ikut keluar dari Slank dan memilih sebagai vokalis utama dan pimpinan untuk membentuk grup band yang bernama Cross Blood sekaligus mengeluarkan album perdana Cross Blood diedarkan oleh WINS Record dan didistribusikan oleh Metrotama Records pada tahun 1990 sedangkan mengeluarkan album kedua Cross Blood diedarkan oleh WINS Record dan didistribusikan oleh Selecta Records pada tahun 1991. Pada tahun yang sama, Bimbim kembali mengajak sang Kakak adalah Adri untuk kembali memberikan alunan Keyboardnya bersama Tole yang bermain Bass dan Imanez kembali merangkap sebagai pemain gitar utama. Untuk posisi vokal utama, Slank memperkenalkan seorang wanita vokalis utama yaitu, Nita Tilana yang merupakan kakak kandung dari vokalis band Gigi yaitu Armand Maulana. Tidak lama setelahnya, Nita, Adri, dan Tole sempat menyatakan mundur dari Slank yang kini hanya menyisakan Bimbim dan Imanez saja. Untuk mempertahankan Slank, akhirnya Bimbim dan Imanez kembali menarik Pay untuk mengisi gitar utama dan Well Willy untuk kembali jadi vokalis Slank. Guna memperkokoh, Slank pun mengajak Indra Qadarsih (keyboard) sebagai personil baru.
Pada tahun 1989, Imanez dan Well Willy mundur dari Slank dan Bongky yang sebelumnya bermain gitar utama, kembali lagi ke Slank tapi kali ini berpindah posisi sebagai bassis, karena posisi gitar sudah diisi Pay. Untuk mengisi kekosongan vokal, Bimbim mencoba untuk mengajak sepupunya, Kaka yang saat itu tengah ngeband bareng Lovina.[9] Dengan perjuangan panjang terbentuklah formasi ke-13 dengan Bimbim, Kaka, Bongky, Pay dan Indra Q, Slank baru solid. Mereka mulai membuat demo untuk ditawarkan ke perusahaan rekaman.
Setelah berulang kali ditolak, akhirnya tahun 1990 demonya diterima dan mulai rekaman debut album Suit… Suit… He… He… (Gadis Sexy). Album yang menampilkan tembang Memang dan Maafkan itu meledak dipasaran sehingga mereka pun diganjar BASF Award 1991 untuk kategori pendatang baru terbaik. Album tersebut juga seakan menampar industri musik Indonesia yang kala waktu itu masih gencarnya lagu melayu seperti tembang Issabella milik Search. Musik padu-padan rock and roll blues ala SLank akhirnya dekat dengan anak muda di Indonesia. Gaya mereka yang khas, cuek, slengean, tapi bersahabat berhasil menarik massa yang saat itu masih sebatas minoritas.
Album kedua mereka, Kampungan, meraih sukses yang sama.[9] Single dari album ini Mawar Merah dan Terlalu Manis dibuat dalam dua versi. Suka-suka dan Jualan. Namun anehnya, justru lagu yang versi Suka-suka lah yang menjadi hits dan sering dimainkan. Disini Kaka bermain harmonika. Di album Kampungan ini pun, Slank memasukkan lagu Nina Bobo.
1993 Desember, Slank merilis album ketiga Piss! yang merupakan plesetan dari kata peace. Jargon ini menjadi tren pada masa itu. Hits single album ini adalah Piss dan Kirim Aku Bunga dengan cover album seorang model yang meniru pose Jim Morrison walaupun banyak yang berpendapat bahwa model di sampul album tersebut adalah Bimbim, tetapi faktanya model cover album tersebut adalah Adji Tarmo, tetangga seberang rumah Bimbim.
1994, Slank merilis Generasi Biru dengan andalan Generasi Biroe, Terbunuh Sepi, dan Kamu Harus Pulang. 1995 Agustus, Slank mengisi sebuah acara di RCTI dalam rangka menyambut Hari Jadi Kemerdekaan Indonesia yang ke-50. Mereka membawakan beberapa lagu dari album Generasi Biru. Album ke lima mereka, Minoritas, dirilis Januari 1996. Menampilkan single Bang Bang Tut sukses dipasaran. Di album tersebut, Bimbim menyanyikan sebuah lagu miliknya yang berjudul Bidadari Penyelamat tanpa iringan musik apapun, hanya suara Bimbim saja.
Perpecahan (1996–1998)
suka teriak-teriak, tiba-tiba berubah. Demikian juga Kaka. Banyak pengalaman pahit, dari sejak mereka pakai sejak 1994 – 1999. 1998, di Lubuk Linggau, kehabisan narkotika dan sakau karena tidak barang seperti itu disana. Bimbim tidak bisa bangun, ketika wartawan meminta wawancara. Hanya Kaka yang terpaksa dengan susah payah menyambut para jurnalis.
Kini, Slank membantah anggapan bahwa dengan mengonsumsi narkoba seorang seniman bisa lebih kreatif, justru sebaliknya, tanpa menggunakan barang haram tersebut mereka terbukti bisa menghasilkan karya-karya bagus. “Saat membikin album pertama hingga ketiga, kami belum memakai narkoba, tapi album itu terbukti paling bagus. Jadi, tanpa narkoba kami bisa menghasilkan karya yang bagus. Setelah album ketiga, kami menjadi pengguna,” ujar Kaka.
Sepeninggal Reynold, pihak manajemen langsung mencari pengganti untuk menyelesaikan sisa kontrak pertunjukan di beberapa kota. Ivanka merekomendasikan Abdee Negara yang sebelumnya sudah bersahabat ketika satu band di Tebet yaitu Flash untuk resmi menggantikan Pay. Sedangkan manager, Lulu Ratna, mengontak Mohammad Ridwan Hafiedz alias Ridho yang baru saja menyelesaikan sekolah gitarnya untuk resmi menggantikan Indra. Namun saat audisi calon gitaris, miskomunikasi pun terjadi. Ridho janji akan ke potlot pukul 2 dan Abdee pukul 4, namun mereka berdua berangkat jam 3 dan akhirnya saling jamming bersama. Setelah diskusi antara Bimbim dan Ivan, dipilihlah kedua-dua nya menjadi anggota tur mereka. Karena pada awalnya Slank hanya ingin mencari seorang Gitaris saja.
Semangat baru (1998–2004)
Masuknya Abdee dan Ridho, Slank melanjutkan perjalanan bermusiknya dan menghasilkan album Tujuh yang dirilis Januari 1998, yang terjual satu juga copy dalam hitungan minggu. Album tersebut memiliki singel Balikin yang menceritakan Bimbim dan Kaka ingin sehat dari ketergantungan, dengan dukungan Abdee dan Ridho. Mereka menyatakan berhenti bukan karena takut diikuti penggemar, tetapi karena sudah berimbas negatif terhadap penggemar mereka akibat narkoba. Bimbim menyumbang suaranya dalam Bimbim Jangan Menangis, curhatan yang tercipta sejak tahun 1993 dan Ridho bermain kibor di lagu ini. Pada tahun ini pulalah Bunda Iffet selaku Ibunda dari Bimbim mengambil alih jabatan tata kelola Slank.
Album Mata Hati Reformasi kemudian dirilis yang banyak bercerita tentang masalah sosial dan pemerintahan pada zaman reformasi. Ketinggalan Zaman jadi andalan. Slank, mengaransemen ulang lagu tradisional yang diberi judul Punk Java. Di album ini juga terdapat tembang Siapa Yang Salah yang seharusnya dirilis pada album Tujuh namun terkena sensor. Paska rezim Soeharto runtuh, lagu tersebut dimasukan dalam album ini. Kaka dan Bimbim memainkan semua lini hingga jadi karya. Bimbim juga mengambil dua porsi lagu yang dia nyanyikan, Aktor Intelektual dan Nggak Mau Percaya. Di album ini Slank memberi bonus sebuah kalung tiap satu buah kaset original. Ada peringatan di belakang kaset untuk didampingi kepada pendengar dibawah umur. Banyak lagu yang direkam secara live di album ini.
1998, Slank menyelenggarakan Konser Piss 30 Kota yang direkam dan dijual ke pasaran dengan bonus dua buah lagu baru yaitu Pintu dan Makan Gak Makan. Album tersebut dominan dengan tema politik. Bimbim bernyanyi di Kalo Aku Jadi Presiden dengan gubahan sana-sini. Disetiap lagu, tampil orasi dari Kaka maupun Bimbim.
1999, Slank merilis album ganda yang diberi judul 999+09 dengan total duapuluhtujuh lagu yang dibuat dalam dua versi. Versi abu-abu dan versi yang biru. Versi biru, single Bintang Kesiangan dan Anak Mami sedangkan versi abu-abu adalah Orkes Sakit Hati, Ngangkang, serta Malam Minggu Lagi. Konon, saking banyaknya lagu yang mau dijadikan single, Slank mengumpulkan massa Potlot dan meminta pendapat mereka perihal lagu yang pas dijadikan single. Lagu Orkes Sakit Hati memang ditujukan kepada orang dan politisi yang mengumbar janji manisnya.
Di klip video lagu tersebut Slank bermain di tengah masyarakat kecil. Bimbim mengambil jatah dua lagu dari tiap album. Sista Petty album abu-abu dan Friday album biru. Bonus dari album ini adalah sebuah kantong kecil yang biasa dipakai di ikat pinggang. Tahun 1999, Bimbim menikahi seorang gadis bernama Reny. Slank kemudian merilis album pilihan dengan titel De Bestnya Slank plus gubahan oleh DJ Anton di lagu Ngangkang dan Malam Minggu Lagi yang direkam secara live di Potlot.
Virus dirilis pada 2001. Berisi single Virus, Jakarta Pagi Ini, dan #1, bonus sebuah tattoo dan kartu koleksi Slank. Masalah sosial dan keprihatinan Slank tentang lingkungan direkam dalam tembang Lembah Baliem dengan akhiran Yamko Rambe Yamko dari tanah Papua. Di lagu #1 dan Symphaty Blues, Slank memasukkan orkestra. Erwin Gutawa ikut membantu lagu pamungkas tersebut. Ada pula ermainan solo Abdee di lagu Kereta terakhir. Di lagu Symphaty Blues, istri Kaka yaitu Tascha berkontribusi untuk latar.
Sukses album, Slank mengeber konser Virus Road Show pada 22 kota di Indonesia. Meluncur, album yang diberi judul A Mild Live Slank Virus Road Show bonus I Miss You But I Hate You dan Koran Koranan Slank, media bulletin yang bisa didapatkan di luar (tanpa harus membeli kasetnya) secara berkala. Ini adalah album live kedua Slank setelah Konser Piss 30 Kota.
Dalam versi kaset, terdapat permainan solo dari Abdee, Ridho, dan Ivanka. Rekaman lagu Pak Tani merekam keributan penonton di Jember, dalam lagu ini Slank mengajak diskusi penonton di tengah lagu mengenai kemunkinan Slank menjadi presiden, dan jawabannya ternyata tidak mungkin. Di lagu Bocah, Ivanka bermain gendang terlebih dahulu sebelum memainkan gitar bassnya. Di lagu Kamu Harus Pulang yang menjadi pamungkas.
Slank merilis album studio kesebelas Satu Satu (11) 2003. Bulan dan Bintang, Gara-Gara Kamu, dan Jembatan Gantung menjadi hitsnya. Dua lagu pertama menjadi lagu latar film Novel Tanpa Huruf R. Lagu Gara-Gara Kamu tertuju pada masa adiksi narkoba. Era ini tingkat kreativitas dan produktivitas Slank tinggi, pun, bersih dari ketergantungan. Dengan bonus kondom dan kartu koleksi Slank, album ini diapresiasi AMI Award kategori Album Rock Terbaik . Cover depan album ditulis Edisi khusus suami-istri. Kaka sudah tidak berambut panjang gimbal namun menjadi lebih pendek namun tetap keriting. Bimbim menyumbang suaranya di lagu Jadi Masalah. Di Jembatan gantung, Slank tidak tampil namun hanya para siswa sekolah yang diperankan Marshanda dan beberapa remaja lainnya.
Slank lalu menyelenggarakan Satu-Satu Live Tour di kota-kota Indonesia. Beberapa lagu di konser tersebut dimasukkan ke album live ketiga mereka: Bajakan, sebagai bentuk kegelisahan Slank terhadap pembajakan hak cipta. Lagu lagu yang direkam semuanya adalah live hasil konser dibeberapa tempat dan kegiatan Ada tiga lagu baru yang dimasukkan di album live ketiga Slank ini. That’s All, direkam pada konser Satu-Satu Live Tour ini menjadi single disusul Bendera 1/2 Tiang yang direkam di studio Parah di Potlot dan juga lagu hasil kolaborasi live dengan group musik Yoon Band dari Korea Selatan berjudul South Asia. Lagu ini pernah dibawakan saat Slank bermain di Korea. Yoon Band pun ikut berkolaborasi di lagu I Miss You But I Hate You milik Slank yang direkam pada acara Impresario RCTI. Sang vokalis dari Yoon Band mengubah liriknya menjadi bahasa korea. Lagu tersebut juga masuk dalam album Bajakan.
Slank berkolaborasi Rhoma Irama di lagu Balikin. Kaka tidak banyak bernyanyi di lagu ini. Malah Rhoma lah yang mengambil hampir seluruh bagian yang dinyanyikan Kaka. Hasil konser Tiga Dimensi pun dimasukkan kesini. Ending album Bajakan adalah Sumpah Anti Pembajak yang di deklarasikan Slank bersama Slanker se-Indonesia, bonus sebuah pick guitar.[12] Slank merayakan ulang tahun ke-20 nya di Lebak Bulus dengan judul Metamorfosa Sebuah Generasi yang banyak diisi musisi diantaranya Netral, Ungu, Koil, dll.
Live perdana dunia (2004–2005)
2005 ini pula lah Slank untuk pertama kalinya tampil di Korea Selatan. 7 Oktober 2005, Slank bermain di kota Gwangju. The May 18 Memorial Foundation yang mengundang Slank untu tampil dalam acara yang diberi judul Echo of Music Concert. Slank membawakan dua buah lagu yaitu Bang Bang Tut dan Virus (English Version). Dalam konser ini, Slank juga bertemu kembali dengan Yoon Band, musisi yang berkolaborasi dengan Slank dan menghasilkan sebuah lagu yang masuk ke dalam album mereka masing-masing.
Masih pada tahun yang sama, Abdee Negara melelang gitar Fender Stratocaster nya. Dibuka dengan harga Rp 10 Juta, dan berharap bisa mencapai Rp 20 Jutaan, dan akhirnya terjual seharga Rp 325 Juta. Adrie Soebono, seorang promotor kondang dari JAVA Musikindo itulah yang berhasil mendapatkannya. Bahkan terlihat Abdee sempat meneteskan air mata setelah tahu harga gitar yang telah setia menemaninya saat rekaman maupun tour Slank sejak pertama Abdee bergabung. Harga tersebut dinilai sangat tinggi melebihi bayangan awalnya. Ivan juga sempat melelang bass Tobias Legend kesayangannya dan berhasil memperoleh Rp. 5 Juta.
Pada tahun 2005, Slank merilis klip live DVD dan VCD. Diambil dari konser A Mild Live Soundrenaline dengan materi lagu lima kota tempat berlangsungnya konser seperti Bali, Palembang, Bandung, Surabaya, dan Semarang. Slank juga mengajak vokalis Crowned King, Shawn Frank untuk berkolaborasi di lagu I Miss You But I hate You.
Ajaran Slankissme (2005–2007)
dan budaya setempat. Slank juga masih sering tampil di televisi, lalu juga konser sebagai penutup di event musik terkenal Soundrenaline. Bukan hanya itu, Slank juga mampir ke Amerika untuk mengisi acara di lima tempat live house di beberapa kota di Amerika. Slank di undang oleh para mahasiswa disana. Hal itu dijadikan kesempatan untuk membawa CD demo album Slank yang telah dialih bahasakan ke bahasa Inggris agar albumnya bisa rilis di luar negeri. Untuk itulah Slank gencar mencari cara dan usaha agar bisa terbang dan bermain di sana.
Kesempatan emas itu pun hadir tatkala Slank mengundang dua produser di konser mereka. Satu dari Amerika dan satu dari Kanada. Blues Saraceno, mantan gitaris group band Poison yang juga guru gitar Ridho ketika menuntut ilmu di Musician Institute, Hollywood, hadir sebagai produser yang ingin melihat aksi Slank. Dan satu lagi seorang produser dari Kanada yang juga hadir bersama vokalist dari group Crowned King, Shawn Frank, yang pernah berkolaborasi dengan Slank ketika konser Soundrenaline tahun 2005 di Bali turut serta hadir jauh-jauh dari Kanada.
Mereka berdua tertarik dan akhirnya Slank lebih memilih Blues Saraceno. Alasan Slank ingin berkarier di luar negeri karena mereka telah jenuh, dalam artian, hampir semuanya sudah pernah di raih oleh Slank di Indonesia. Makanya, Amerika dan dunialah tujuan berikutnya Slank. Slank ingin kembali menjadi underground, yang belum dikenal oleh siapa-siapa, yang belum terkenal. Inilah pertama kalinya Slank ke Amerika. Ketika di Las Vegas, Bimbim sempat membuat sebuah lagu yang hasilnya ada di album berikutnya dari Slank.
Tahun 2006 ditutup dengan sebuah pesta ulang tahun yang ke 23 berjudul 23rd Slank Indie Festival. Dengan dua panggung, acara ini memang banyak mengambil musisi-musisi jalur Indie seperti Nidji, My Date Of Valentine, Steven n Coconut Trezz, Suicidal Sinatra, The S.I.G.I.T, Sheila on 7 dll.
Pro-KPK digugat DPR (2007–2009)
Selesai rekaman album barunya di Amerika, Slank kemudian pulang ke Indonesia. Slank berkenalan dengan musisi dari Jepang bernama The Big Hip. The Big Hip yang tinggal menyisakan dua orang personel tersisa melakukan jamming di Potlot bersama Slank dan mereka sepakat untuk membuat sebuah album kolaborasi. The Big Hip diboyong di pesta ulang tahun Slank ke-24 di Surabaya dengan titel From Slank With Love yang menampilkan Maia Estianti, T2,Animasi band, Sarah Idol, Sherina, Astrid, Julia Perez, dan Nirina Zubir.
Generasi biru (2009–2013)
Pada tahun 2009, Slank bermain film yang diberi judul Generasi Biru. Film ini bekerja sama dengan sutradara handal Garin Nugroho. Filmnya menceritakan tentang perjalanan karier Slank dalam bentuk koreografi. Para personel Slank menjadi dirinya sendiri. Ada 3 unsur dalam film ini. Yang pertama adalah animasi, koreo, dan dokumenter Slank yang kebanyakan mengambil scene pada acara Slankers Day. Banyak lagu Slank yang juga diputar di film tersebut yang kemudian dirilis albumnya dengan tambahan dua lagu yaitu Slank Dance dan Monogami. Di IMDB, nilai untuk film Generasi Biru mendapat nilai 7,4.
Nggak Ada Matinya (2013–sekarang)
2013, di usia ke-30 tahun, Slank secara khusus menghadirkan beragam persembahan istimewa untuk Slankers yang selalu setia mendampingi Slank dalam situasi apapun terdapat: Film layar lebar, konser Road To 30th, konser akbar HUT 30th dan sebuah album terbaru Slank yang keseluruhannya merujuk pada satu jargon yaitu Slank Nggak Ada Matinya. Ini adalah album ke-20, terdapat 11 buah lagu. Album ini pun diproduseri sendiri dengan SLANK Record sebagai executive producer, PT. Virgo Ramayana Music & Entertainment sebagai distributor & Slank Records/ PT. Nadaku Musik sebagai publisher.
Mereka bekerja sama dengan KFC Indonesia & Music Factory. Album ini direkam selama ramadhan, 12– 31 Juli 2013 di studio Slank Rec, Potlot, yang direkam serta diramu-akhir oleh Nandathebreng. Mastering album dikerjakan oleh Hok Laij. Album diedarkan dalam compact disc dan tersedia di seluruh store KFC se-Indonesia. Didalamnya, Slank turut menyertakan Pidato Soekarno di awal lagu Ngindonesia (courtesy of Youtube).
Potlot: Tongkrongan Organik dengan Substansi Nggak Organik
Sejak itu pula, rumah Bimbim di Jalan Potlot III/14 Pancoran, Jakarta Selatan, dijadikan markas Slank dan kroni-kroninya.
Kesuksesan album pertama Slank menjadi titik balik bagi Slank dalam menelurkan album-album selanjutnya yang dibumbui dengan perkenalan mereka dengan substansi kimia berbentuk putau dan zat kimia berbahaya lainnya.
Adalah album ‘Kampungan’ (1991) yang menjadi gerbang awal Slank dalam membuka jalan sejati dari istilahsex, drug, and rock and rollyang terkenal itu.
Album yang diganjar BASF Awards untuk album penjualan terbaik kategori pop rock ini diisi oleh hit menawan seperti ‘Terlalu Manis’ dan ‘Mawar Merah’.
Namun kesuksesan itu justru membawa Slank pada periode paling “asyik” dalam perjalanan hidup mereka. Potlot pun sukses berubah menjadi sarang narkoba.
Lama kelamaan, pengaruh narkoba kian memperburuk kondisi Slank. Kekompakan mulai pudar, kerap terjadi perselisihan dan masing-masing personil kurang membagi waktu untuk Slank
Puncaknya adalah, dilayangkannya surat pemecatan kepada 3 personil Slank yaitu Bongky, Indra Q dan Pay. Slank pun hanya tersisa 2 personil saja, yakni Bimbim dan Kaka.
Formasi 14 – Slank 7: Formasi Slank Paling Solid
Demi melanjutkan perjuangan yang dilakukan selama lebih dari 13 tahun bersama band yang dibentuknya, Bimbim pun tetap mempertahankan Slank bersama Kaka.
Meski kondisi mereka saat itu serba nggak stabil karena narkoba masih menghinggapi kehidupannya, namun Slank tetap membuat lagu dan melakukan proses rekaman untuk album ke-6 dibantu 2 additional player yakni Ivanka (bass) dan Reynold (gitar).
Singkat cerita, Reynold pun juga memutuskan untuk cabut dan awak Slank pun kelimpungan untuk mencari pengganti.
Atas saran Ivanka dan roadman Lulu Ratna, nama Ridho Hafiedz dan Abdee Negara pun hadir menjadi calon terkuat.
Di luar rencana, Abdee & Ridho datang ke Potlot 14 di hari yang sama. Slank pun langsung ngajak jamming dan minta mereka nge-hafal puluhan lagu Slank yang mesti dibawain di puluhan kota.
Sabtu, 11 Oktober 1997 bertempat di Lapangan Sabuga – Bandung, Jawa Barat, Slank pra Formasi 14 pun tampil perdana dengan lancar.
Gara-gara bingung kedua gitaris ini sama-sama jago dan ingin menghadirkan sesuatu yang baru, Slank pun memutuskan untuk menerima keduanya sebagai personil tetap Slank yang mengukuhkan Slank Formasi 14 yang juga dikenal dengan sebutan Slank 7.
Formasi ini pun menjadi formasi dari Slank yang paling solid dan bertahan hingga saat ini. Pada formasi ini juga, Slank menjelma menjadi kekuatan raksasa yang dahsyat.
Reuni
Slank satu panggung dengan mantan personelnya Pay (gitar), Reynold Affandy (gitar) dan Indra Q (Keyboard, piano), yaitu ketika merayakan ulang tahun ke 30 di Gelora Bung Karno, 13 Desember 2018. Minus Bongky yang belum pernah turut dalam konser bersama.
Nge-Slank Rame-Rame
Pada ulang tahun ke-31, Slank bekerja sama dengan Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara untuk menggelar konser yang bertema Ngeslank Rame – Rame acara berlangsung dengan lancar dan meriah, banyak bintang tamu yang hadir seperti Tata Janeeta, Poppy Sovia, Blind Majesty dll.
Peran Ajaib dari Bunda Iffet
Peran Bunda Iffet selaku manajer sekaligus Ibu bagi Slank tentu nggak dapat dilupakan untuk hal di atas.
Meski terkungkung dengan narkoba, Bunda Iffet tetap tekun dan sabar untuk menemukan resep sempurna demi kesuksesan karier musik dari anak dan rekan-rekannya di Slank.
Bunda Iffet sejatinya udah mulai membuntuti aktivitas Slank sejak menyadari anaknya, Bimbim, dan keponakannya, Kaka, memakai narkoba.
”Sekitar 1996, saya melihat ada yang nggak bener pada diri anak saya. Terciumlah bau bahwa anak ini memakai sesuatu, padahal dia sudah mulai memakai dua tahun sebelumnya,” ungkap Bunda Iffet.
Melihat gelagat nggak benar pada diri anaknya, masuklah Bunda Iffet menangani manajemen mereka. Ia menjadi manajer Slank. Itu terjadi pada 1996. ”Saya merasa bertanggung jawab terhadap mereka,” katanya.
Namun, alih-alih bersikap frontal, Iffet memilih mencurahkan kasih sayang kepada mereka. Iffet mengikuti ke mana pun Slank pergi.
Berkat kesabaran Bunda Iffet untuk mengontrol anak-anak Slank, Slank mulai menemukan jalan terang nan lapang di ranah musik yang dibarengi dengan kesuksesan mereka dalam mematenkan namanya sebagai band rock paling berpengaruh di Indonesia.
Slank Masa Kini: Pudarnya Nilai Rock & Roll & Keterlibatan Politik
Ngomongin Slank tentu nggak akan pernah cukup waktu dan lembar halaman yang tersisa untuk menceritakannya secara panjang lebar.
Singkat kata, perjalanan panjang dari Slank pun secara nggak langsung melibatkan mereka kepada banyak variabel yang menentukan bagi dunia hiburan di Indonesia.
Mulai dari gerakan lingkungan, aktivitas anti korupsi, layar lebar, hingga keterlibatan personel pada dunia politik pun mewarnai lika-liku Slank sebagai grup musik.
Pada usia yang ke-40 di tahun 2023 lalu, Slank boleh saja mulai dianggap meredup dan nggak seperti Slank yang dulu.
Namun nggak perlu bertele-tele lagi untuk menjelaskan pengaruh Slank dalam belantika musik Nusantara
Diskografi sebanyak 24 album studio menjadi bukti nyata bagi Slank untuk mengarungi karier mereka yang solid selama hampir empat dekade.
Yang terbaru, Slank baru saja menelurkan album berjudul ‘Vaksin’ yang menangkap fenomena sosial dan politik di masa pandemi.
Selalu ngikutin apa yang terjadi di dunia dan menuangkannya ke dalam sebuah karya, jadi sesuatu yang bisa kita contoh dari Slank. Apa karya Slank favorit lo?
Informasi latar belakang
Nama lain: Cikini Stones Complex (1981–1983)Red Evil (1983)
Asal: Jakarta, Indonesia
Genre: Rock Blues Hard • rockblues • rock glam • metal (awal)
Tahun aktif: 1983–sekarang
Label: Slank Record • VMC
Artis terkait:
BIP • Jamrud • Nita Tilana • Boomerang • Oppie Andaresta • Andy Liany • Flowers • Ahmad Band • Band Om Om
Situs web: slank.com
Anggota Sekarang
- Bimo Setiawan “Bimbim” Almachzumi – drummer, perkusionis, gitaris, vokalis latar dan utama (1983–sekarang)
- Akhadi Wira “Kaka” Satriaji – vokalis utama dan pendukung, gitaris akustik, tamborin, harmonika (1989–sekarang)
- Ivan Kurniawan “Ivanka” Arifin – bassist, vokalis latar (1997–sekarang; musisi sesi: 1996–1997)
- Abdee Negara Nurdin – gitaris utama, vokalis latar (1997–sekarang)
- Mohammad Ridwan “Ridho” Hafiedz – gitaris ritme, kibordis, pianis, synthesizer, vokalis latar (1997–sekarang)
Mantan anggota
- Denny Boediono “Denny BDN” Siregar – bassist, vokalis utama (1983–1988)
- Bongky Marcel Ismail – gitaris, bassist, vokalis latar (1983–1987, 1989–1996)
- Daniel Hermansyah “Erwan” Siregar – vokalis utama (1983–1985)
- Abza Widi “Kiki” Setiaji – gitaris utama (1983–1985)
- Patricia Kartika “Uti” Suharyani – vokalis kedua, drummer (1983, 1985–1986)
- Well Welly – vokalis utama (1983, 1986, 1988–1989)
- Adrian “Adri” Sidharta – kibordis, pianis (1985–1986, 1988)
- Rebecca Lilian “Lala” Agustina – vokalis utama (1985–1986)
- Abdul Firmansyah “Imanez” Saad – bassist, gitaris utama (1986–1987, 1987–1989; meninggal dunia: 2004)
- John Andrew “Andre” Pulungan – kibordis, pianis (1986–1987)
- Parlin Burman “Pay” Siburian – gitaris utama, vokalis latar (1987, 1988–1996)
- Djimboen Wijaya – gitaris ritme (1987)
- Thomas Samuel “Sammy” Karamoy – vokalis utama (1987)
- James Anthony “Anto” Verhoeven – gitaris utama, vokalis (1987–1988)
- Ronald “Tole” Panggabean – bassist (1988; meninggal dunia 1996)
- Nita Tilana – vokalis utama (1988; meninggal dunia: 2000)
- Indra Qadarsih – kibordis, pianis, vokalis latar (1988–1996)
- Reynold Effendy – gitaris utama, vokalis latar (1996–1997)
Diskografi
Album Studio
- Suit-Suit… He-He (Gadis Sexy) (1990)
- Kampungan (1991)
- Piss! (1993)
- Generasi Biru (1994)
- Minoritas (1996)
- Lagi Sedih (1997)
- Tujuh (1998)
- Mata Hati Reformasi (1998)
- 999+09, (Vol. 1) (1999) (double album)
- 999+09, (Vol. 2) (1999)
- Virus (2001)
- Satu Satu (2003)
- PLUR (2004)
- Slankkissme (2005)
- Slow But Sure (2007)
- The Big Hip (2008)
- Anthem For The Broken Hearted (2009)
- Jurus Tandur No. 18 (2010)
- I Slank U (2012)
- Slank Nggak Ada Matinya (2013)
- Restart Hati (2015)
- Palalopeyank (2017)
- Slanking Forever (2019)
- Vaksin Slank (2021)
- Joged (2023)
Album Kompilasi
- Konser Piss 30 Kota (1998)
- De Bestnya Slank (2000)
- Virus Roadshow (2002)
- Bajakan (2003)
- Road to Peace (2004)
- Slank Reborn Republic (2005)
- Slank Since 1983 (2006)
- Slank Live at Java Jazz Festival (2009)
- Slank Party (2011)
- Unity & Respect (2014)
- Doa (2016).
Album Soundtrack
- OST. Anak Menteng (1997)
- OST. Get Married (2007)
- OST. Generasi Biru (2009)
- OST. Get Married 2 (2009
Album Mini
- Ngangkang (2001)
- I Slank U The Album (2012)
Trivia
Slank adalah grup cinta damai dan pada kenyataanya Slank tidak saja berhasil merebut hati penggemar, tapi Slank juga telah berhasil membangkitkan semangat dan solidaritas dari sebuah generasi untuk punya sikap. Dan Slank memiliki kelompok penggemar yang fanatik dan kreatif, yang dikenal sebagai Slankers dan penggemar cewek dikenal dengan sebutan Slanky.
Slank Fan Club
Slank Fan Club (SFC) adalah club resmi yang dibentuk oleh manajemen Slank untuk menampung para penggemar fanatik Slank. Slankers Club yang merupakan wadah para Slankers terbentuk ketika Slank melakukan Konser Piss 30 kota pada tahun 1998. Bunda Iffet, sebagai manager Slank melihat komunitas Slankers yang sudah ada harus di berdayakan. Oleh sebab itu ketika Slank konser di Malang,
Filmografi
- 2004 – Banyu Biru Sebagai penata musik
- 2007 – Get Married Sebagai ilustrator musik dan komposer
- 2009 – Generasi Biru Sebagai komposer
- 2011 – Get Married 2 Sebagai penata musik dan komposer
- 2010 – Metamorfoblus
- 2011 – Get Married 3 Sebagai penata musik dan komposer
- 2012 – Brandal-Brandal Ciliwung Sebagai penggubah album lagu tema
- 2013 – Get M4rried Sebagai komposer
- 2013 – Slank Nggak Ada Matinya Sebagai ilustrator musik dan kameo
- 2015 – 99% Muhrim: Get Married 5 Sebagai penata musik dan penyanyi lagu tema
Acara televisi
- 2021 – Vaksin Untuk Indonesia Metro TV
Prestasi dan pengakuan
Diabadikan oleh majalah Rolling Stone Indonesia sebagai salah satu dari The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa pada tahun 2008
Nominasi dan penghargaan
- 1990/1991 – BASF Best Selling Album Rock Music – Slank Menang: Popular Music
- 1991/1992 – BASF Best Selling Album Pop Rock Music – Slank: Menang
- 1993/1994 – BASF Best Selling Album Rock/Alternative Music – Slank: Menang
- 1994/1995 – Video Musik Indonesia Favorite Video Clip – “Terbunuh Sepi”: Menang
- 1994/1995 – BASF Best Selling Album – Best Pop/Rock Album – Slank: Menang
- 2003 – SCTV Music Awards Best Pop/Rock Album – Slank: Menang: Popular Music
Anugerah Musik Indonesia
- Tahun 1998
- Slank – “Balikin” – Duo/Grup/Kolaborasi Rock Terbaik – Menang AMI Ke-1
- Tujuh- Album Rock Terbaik – Menang AMI Ke-1
- Mata Hati Reformasi – Album Rock Terbaik – Menang AMI Ke-2
- Tahun 2001
- Slank – “Ngangkang” – Duo/Grup/Kolaborasi Rock Terbaik – Nominasi AMI Ke-5
- Tahun 2003
- Slank – “Gara-Gara Kamu” – Duo/Grup/Kolaborasi Rock Terbaik – Menang AMI Ke-7
- Satu Satu – Album Rock Terbaik – Menang AMI Ke-7
- Tahun 2004
- Bajakan – Album Rock Terbaik – Menang AMI Ke-8
- Tahun 2006
- Slank – Duo/Grup/Kolaborasi Rock Terbaik – Nominasi AMI Ke-9
- Slankissme – Album Rock Terbaik – Nominasi AMI Ke-9
- Tahun 2008
- “Slalu Begitu” – Karya Produksi Reggae Terbaik – Menang AMI Ke-11
- Slank (menampilkan Nirina) – “Pandangan Pertama” – Duo/Grup/Kolaborasi Rock Terbaik – Nominasi AMI Ke-11
- Slow But Sure – Album Rock Terbaik – Nominasi AMI Ke-11
- Tahun 2010
- OST Generasi Biru – Album Rock Terbaik – Menang AMI Ke-13
- Tahun 2011
- Slank – Jurus Tandur No. 18 – Duo/Grup/Kolaborasi Rock Terbaik – Menang AMI Ke-14
- Jurus Tandur No. 18 – Album Rock Terbaik – Nominasi AMI Ke-14
- Tahun 2015
- Slank – Slank Nggak Ada Matinya – Duo/Grup/Kolaborasi Rock Terbaik – Nominasi AMI Ke-18
- Slank Nggak Ada Matinya – Album Rock Terbaik – Nominasi AMI Ke-18
- Tahun 2016
- Slank – “When You’re Feeling Lonely” – Duo/Grup/Kolaborasi Rock – Terbaik Nominasi AMI Ke-19
- Restart Hati – Album Rock Terbaik – Menang AMI Ke-19
- Tahun 2017
- Slank – Palalopeyank – Duo/Grup/Kolaborasi Rock Terbaik – Nominasi AMI Ke-20
- Palalopeyank – Album Rock Terbaik – Nominasi AMI Ke-20
- Tahun 2020
- Slank – “Bercinta di Sorga” – Duo/Grup/Kolaborasi Rock Terbaik – Nominasi AMI Ke-23
- Slanking Forever – Album Rock Terbaik – Nominasi AMI Ke-23
- Tahun 2021
- Vaksin – Album Rock Terbaik- Nominasi AMI Ke-24
(bbi/EL)
Editor : Ugien P, SE
Sumber: id.m.wikipedia.org/wiki/Slank