JAKARTA – Pemerintah per 1 September efektif menugaskan pemasaran biosolar dengan kandungan biofuel 10 persen yang akan disalurkan dalam 32 terminal Bahan Bakar Minyak (BBM).
Direktur Pemasaran dan Ritel Pertamina Hanung Budya mengatakan, Pertamina membutuhkan 860 kiloliter (kl) biodiesel tahun ini. Oleh karena itu berapa pun produksi biodisel dari produsen akan diserap Pertamina.
“Berapa pun produksi dari produsen akan kita serap,” ungkap Hanung di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Senin (2/9/2013).
Dia menjelaskan dalam satu tahun pihaknya menyalurkan BBM umum sekitar 16 juta kl, untuk nonsubsidi industri sekitar 10 juta kl dan untuk PLN 6 juta kl. Dengan menggunakan 10 persen biofuel, lanjut dia, akan menghemat 3 juta kl BBM per tahun.
“Jadi totalnya penyaluran BBM satu tahun sekitar 31-32 juta kl . kalau itu 10 persen saja sudah ada penghematan 3 juta kl BBM per tahun,” terangnya.
Oleh karena itu, kata Hanung, pihaknya akan terus menyerap produksi Biodisel karena ke depan konsumsi BBM non subsidi juga secara bertahap sudah mulai dilakukan penambahan biodisel 5 persen per 1 September 2013.
“Kita berharap semua menjalankan ketentuan pemerintah ini dengan konsisten, termasuk juga kita berharap badan usaha lainnya yang menyalurkan BBM supaya semua disiplin menerapkan penggunaan biodisel ini,” tambahnya. (wan) (wdi)
