Prabowo Subianto telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai presiden Indonesia terpilih periode 2024-2029 untuk menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Di awal era pemerintahan Prabowo nanti, kondisi global diperkirakan masih bergejolak, khususnya bagi negara berkembang.
Kendati secara perekonomian global masih relatif stagnan, namun beberapa hal ini patut menjadi perhatian karena dapat berdampak bagi perekonomian Indonesia.
Di tengah proyeksi perekonomian negara maju mengalami kenaikan, namun berbeda halnya dengan negara berkembang yang cenderung relatif menurun. Kondisi ini diperkirakan masih akan berlanjut hingga akhir tahun atau ketika Prabowo dilantik pada 20 Oktober mendatang hingga di awal pemerintahannya.
Ketegangan tidak hanya terjadi di Timur Tengah, namun perang saudara pecah di negara tetangga RI. Pertempuran dilaporkan berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand sejak Sabtu lalu (20/4/2024).
Serangan dilaporkan dilakukan kelompok anti junta militer (pasukan perlawanan) yang berperang untuk mengusir pasukan junta. Sejumlah ledakan dan tembakan terus terdengar di wilayah itu.
Situasi ketegangan hingga melibatkan banyak negara untuk menyelesaikan masalah, akan memberikan dampak negatif bagi Indonesia.
Ketegangan geopolitik diperkirakan masih akan terjadi hingga akhir tahun atau saat Prabowo menjabat sebagai Presiden RI Oktober mendatang.Saat Prabowo dilantik menjadi presiden pada Oktober, kondisi politik di Amerika Serikat (AS) diperkirakan sedang panas-panasnya. Amerika Serikat (AS) akan menggelar pemilu legislatif dan presiden pada 5 November atau berselang sekitar 15 hari dari pelantikan Prabowo.
Jika proses pemilu tidak mulus atau kandidat presiden yang terpilih tidak sesuai keinginan pasar maka pasar keuangan bisa bergejolak seperti halnya pada 2016 saat Trump terpilih.(bbi/Nay)
- Editor : Agung Yunianto. SIP
- Sumber:cnbcindonesia.com