“Saat ini Indonesia menjadi negara dengan perkembangan kelas menengah terbesar di dunia. Jumlah kelas menengah di Indonesia mengalami perkembangan pesat setelah krisis moneter 1997/1998,” kata Founder IndoSterling Capital, yang juga aktif dalam bisnis teknologi digital, William Henley, seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Minggu 12 April 2015.
Dia menuturkan, Bank Dunia mencatat pertumbuhan kelas menengah dari nol persen pada tahun 1999 menjadi 6,5 persen pada tahun 2011 menjadi 130 juta jiwa.
“Diperkirakan angka tersebut bakal meningkat menjadi 141 juta pada 2030,” tuturnya.
William meminta potensi yang besar dari kelas menengah ini sudah sepantasnya dimanfaatkan secara maksimal oleh pemerintah.
Dia menyarankan pemerintah tidak boleh lagi bersikap abai pada masalah ini, karena pada akhir tahun Indonesia sudah memasuki era MEA.
Hadirnya MEA ini, kata dia, akan membuat aliran barang dan jasa bisa berjalan secara mudah. Indonesia sudah pasti akan menjadi incaran, karena pasarnya yang besar dengan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat.
“Jika hanya menjadi pasar “jajahan”, sudah pasti pertumbuhan ekonomi yang dicapai Indonesia tidak akan berkesinambungan. Industri tidak tumbuh, tenaga kerja tidak terserap, hingga minimnya devisa ke kas negara,” ujarnya.
William juga mengatakan, hingga kini Indonesia tercatat sebagai pengguna aktif terbanyak untuk Twitter dan Facebook.
Dari total pengguna aktif Twitter secara global sebanyak 284 juta, Indonesia menyumbang angka 50 juta atau hampir 18 persen. Sementara, pengguna aktif Facebook di Indonesia mencapai sekitar 60 juta dan ada di peringkat keempat setelah Amerika Serikat, India, dan Brasil. (bbi/age)